![]() |
Ali Mahsun saat memberikan pembekalan khusus Gerakan Pasar Rakyat, Warkobi, dan Grosir Nusantara 5 di Jelambar, Minggu (5/10/2025). |
Jakarta – Dalam upaya mewujudkan 20 ribu Warkobi (Warung Kelontong Betawi) di wilayah DKI Jakarta, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia Perjuangan (APKLI-P), dr. Ali Mahsun ATMO, M.Biomed, memerintahkan pelaksanaan operasi teritorial dengan target 200 warung kelontong per kelurahan di 44 kecamatan se-DKI Jakarta.
Langkah ini diharapkan mampu merealisasikan minimal 50 persen atau sekitar 100 Warkobi di 267 kelurahan, sehingga total 26.700 Warkobi dapat terwujud di seluruh Jakarta.
“Operasi teritorial dikatakan berhasil jika minimal 50 persen Warkobi tergalang dengan baik,” ujar dr. Ali Mahsun saat memberikan pembekalan khusus Gerakan Pasar Rakyat, Warkobi, dan Grosir Nusantara 5 di Jelambar, Minggu (5/10/2025).
Menurutnya, pembentukan jaringan warung kelontong ini merupakan bagian dari strategi memperkuat ekonomi rakyat kecil di tengah dominasi ritel modern.
“Tidak mudah mewujudkannya, tapi kita pasti mampu jika mau bersama-sama berjuang,” tegas mantan Ketua Umum Bakornas LKMI PB HMI 1995–1998 tersebut.
Dalam waktu dekat, APKLI-P akan melaksanakan program Bedah Warkobi yang bekerja sama dengan PT Food Station Tjipinang Jaya, Perumda Dharma Jaya, Perumda Pasar Jaya, dan Bank Jakarta.
Program ini juga akan menghadirkan Grosir Nusantara 5 sebagai pusat grosir modern dengan dukungan teknologi digital dan sistem logistik yang efisien.
Komoditas yang dijual di Warkobi nantinya merupakan barang fast moving dari berbagai prinsipal, dengan skema pembiayaan dan permodalan melalui Bank Jakarta.
“Warkobi ini mirip ritel modern, sedangkan Grosir Nusantara 5 adalah grosir modern yang juga akan melayani pelaku kuliner serta komunitas ekonomi rakyat kecil lainnya,” jelasnya.
dr. Ali Mahsun menegaskan, ujung dari seluruh gerakan ini adalah memperkokoh ekosistem ekonomi rakyat kecil agar mampu bersaing di era digital serta memperkuat rantai pasok nasional.