Tfz6BUYoTUYiGUW9Gpd5TSziGA==

MAFINDO Laksanakan Kelas Kecerdasan Artifisial Bagi Guru di Bengkulu

Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan MAFINDO yang menargetkan pendampingan 10.000 guru di 40 kota selama 18 bulan.
Ukuran huruf
Print 0

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Wilayah Bengkulu melaksanakan pelatihan Kelas Kecerdasan Artifisial (KA) secara tatap muka pada Selasa (23/9/2025).

Bengkulu - Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Wilayah Bengkulu melaksanakan pelatihan Kelas Kecerdasan Artifisial (KA) secara tatap muka pada Selasa (23/9/2025) di Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK) Universitas Bengkulu. 

Sebelumnya, kegiatan serupa telah digelar secara daring melalui Zoom Meeting pada Kamis (17/7/2025). Pelatihan kali ini diikuti oleh 75 guru dari jenjang TK hingga SMP se-Kota Bengkulu.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan MAFINDO yang menargetkan pendampingan 10.000 guru di 40 kota selama 18 bulan. Program tersebut didukung oleh Google.org, AVPN, dan Asian Development Bank (ADB), serta melibatkan kerja sama dengan pemangku kepentingan lokal guna memastikan implementasi berjalan efektif di setiap daerah.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber utama Dr. Gushevinalti, S.Sos., M.Si., dan Iyud Dwi Mursito, M.I.Kom, dengan dukungan asisten trainer Mika Oktarina, S.ST., M.Kes., Oka Ridiansyah, S.I.Kom., Dani Fazli, S.T., dan Fonika Thoyib, M.I.Kom. Jalannya acara dimoderatori oleh Lazaida Jannah, S.I.Kom.

Kabid Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, Zainal Azmi, M.T.Pd, mengatakan bahwa pelatihan ini sangat berguna bagi para guru yang ada di Kota Bengkulu.

“Dengan perkembangan teknologi seperti sekarang, guru harus beradaptasi. Maka dari itu kegiatan ini dapat membantu guru-guru di Bengkulu untuk lebih adaptif dan inovatif dalam memanfaatkan AI,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Wilayah MAFINDO Bengkulu, Dr. Gushevinalti, S.Sos., M.Si, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan wujud komitmen MAFINDO dalam memperkuat kapasitas guru di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital. Menurutnya, guru merupakan ujung tombak pendidikan yang perlu diberi bekal keterampilan baru agar mampu mengelola pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman. 

“Kegiatan ini ditujukan untuk mendukung guru dalam mengadopsi teknologi AI yang kini tidak bisa dihindarkan. Melalui enam modul yang disampaikan, para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktis dalam etika penggunaan AI, manajemen prompt, hingga pemanfaatan LMS,” tegasnya.

Penanggung jawab kegiatan, Rafinita Aditia, M.I.Kom, menjelaskan bahwa materi pelatihan dirancang dengan pendekatan praktis sesuai kebutuhan guru di lapangan. Menurutnya, peserta tidak hanya diperkenalkan dengan teknologi, tetapi juga dilatih untuk mengaplikasikannya secara langsung dalam dunia pendidikan. 

“Dalam pelatihan, para peserta dibekali pemahaman mengenai teknologi AI, etika penggunaan, manajemen prompt, hingga penerapan AI dalam pembelajaran kreatif, pengelolaan kelas, dan administrasi pendidikan. Mereka juga mendapatkan akses ke Learning Management System (LMS) sebagai sarana pembelajaran berkelanjutan secara fleksibel. Antusias peserta sangat tinggi, menandakan guru-guru ingin berkembang dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi,” katanya.

Suasana kegiatan berlangsung interaktif. Para guru aktif berdiskusi, berbagi pengalaman, serta mencoba langsung berbagai aplikasi berbasis AI. Mereka juga berlatih menggunakan LMS dengan pendampingan tim trainer. Di akhir acara, peserta memperoleh sertifikat pelatihan, doorprize bagi yang paling aktif, serta merchandise untuk seluruh peserta.

Melalui program ini, MAFINDO Bengkulu berharap dapat memperkuat literasi teknologi di kalangan guru sekaligus mendorong transformasi digital yang bertanggung jawab di sekolah-sekolah Provinsi Bengkulu.

MAFINDO Laksanakan Kelas Kecerdasan Artifisial Bagi Guru di Bengkulu
Periksa Juga
Next Post
Tautan berhasil disalin