Tfz6BUYoTUYiGUW9Gpd5TSziGA==

Konsep Dapur Sekolah Lebih Efisien dan Efektif Ketimbang Dapur SPPG

Ukuran huruf
Print 0


Jogjakarta –  Konsep Dapur Sekolah sebagaimana yang diujicobakan di SDN Ngupasan, Jogjakarta, sangat membantu pihak sekolah dalam pelaksanaan  program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal tersebut diakui Ibu Bani Sri Haryati, S.Pd selaku Pelaksana Harian (plh) Kepala Sekolah SDN Ngupasan, Jogjakarta.

Menurutnya, melalui uji coba Dapur Sekolah dengan prinsip gotong royong seperti ini, melibatkan berbagai pihak yang ada di sekolah, justru sangat efektif dan tepat sasaran. Makanan yang disajikan sesuai dengan selera para siswa.

“Melalui uji coba Dapur Sekolah seperti ini terbukti para siswa merasa senang dan makanan sesuai dengan selera anak-anak. Alhamdulillah, pelaksanaan uji coba di SDN Ngupasan ini, lancar dan aman, tidak ada kejadian keracunan,” jelas Sri Haryati.

Plh Kepala Sekolah juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama, bergotong royong, bahu membahu untuk pelaksanaan uji coba di sekolahnya.

Melihat dan mengikuti pelaksanaan uji coba Dapur Sekolah sejak awal, Kepala Sekolah ini berharap ke depan bisa segera diterapkan Konsep Dapur Sekolah untuk program MBG.

Sementara itu, Heri Isnanto, S.Pd, guru sekaligus penanggung jawab program uji coba Dapur Sekolah SDN Ngupasan, Jogjakarta, merasa lega setelah kegiatan uji coba ini selesai dan berjalan sesuai harapan.

“Alhamdulillah, kegiatan uji coba ini bisa berjalan sesuai harapan, tanpa ada permasalah dan kasus yang sedang ramai seperti keracunan dan lainnya,” ungkap Heri.

Dalam kesempatan tersebut Heri juga menambahkan bahwa di sekolahnya belum pernah ada tawaran program Makan Bergizi Gratis. 

Dengan konsep Dapur Sekolah, yang diinisiasi oleh tim Mahardika Paripurna Media (MPM), sejauh ini belum pernah ada yang menyelenggarakan semacam ini.  Pihaknya baru kali ini mencobanya.

“Dan kami menyediakan hampir empat ratus porsi untuk para siswa, guru, karyawan termasuk para tamu undangan yang hadir dipersilahkan untuk ikut menikmatinya,” jelas Heri Isnanto.

Menurut Heri, di Jogja sendiri sebenarnya dulu pernah ada program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS). Program ini melibatkan penyedian kudapan atau makanan lengkap yang juga memperhatikan aspek keamanan pangan, serta dapat mencakup kegiatan pendukung seperti edukasi gizi untuk menciptakan kebiasaan sarapan sehat.

Namun, Heri menambahkan, seiring dengan perjalanan waktu, program tersebut tidak berlanjut, entah karena apa, kami juga kurang tahu.

Sebagaimana diketahui bahwa SDN Ngupasan, Jogjakarta menjadi salah satu mitra dari Mahardika Paripurna Media (MPM) untuk program uji coba  Dapur Sekolah dan telah dilaksanakan pada Senin, 22 September 2025. (*)

Konsep Dapur Sekolah Lebih Efisien dan Efektif Ketimbang Dapur SPPG
Periksa Juga
Next Post
Tautan berhasil disalin